
KeuanganNews, Magelang – Antusiasme masyarakat untuk melakukan mudik lebaran Idul Fitri 2023 perlu diiringi dengan tersedianya pasokan energi yang memadai. Tujuannya agar masyarakat dapat bertemu sanak famili dengan nyaman setelah hampir 3 tahun menjaga diri saat pandemi Covid-19 melanda. Ketersediaan energi, khususnya Bahan Bakar Minyak (BBM), gas bumi dan listrik selama periode Ramadan dan Idul Fitri 1444 H diapresiasi Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Abdul kadir Karding.
Ia mengungkapkan bahwa selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 2023 ini, dirinya juga ikut melakukan monitoring pasokan energi di beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah, seperti di Magelang dan Wonosobo. “Saya apresiasi kinerja Pemerintah. Sejauh ini tidak ada kendala dan keluhan masyarakat terkait penyediaan BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) seputar wilayah Magelang dan Wonosobo yang notabene jalur utama mudik,” ucap Abdul Kadir Karding, Senin (24/4/2023).
Berdasarkan pantauannya, di beberapa SPBU terjadi antrian mengingat jumlah pemudik mengisi BBM di saat bersamaan, namun ia melihat antrian tersebut tidak terjadi dalam jangka waktu yang lama. “Terlihat ada antrian di beberapa titik, tapi cepat terurai, tidak berlanjut lama. Suplai BBM juga bagus, tersedia,” sambungnya.

Untuk itu, dirinya menyampaikan bahwa kinerja pelaksanaan Posko Nasional sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ramadan dan Idul Fitri tahun 2023 patut diapresiasi, mengingat tahun ini periode arus mudik dan arus balik diperkirakan lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya.
“Ini kolaborasi apik Pemerintah. Kementerian ESDM, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas sebagai Koordinator Posko Nasional Sektor ESDM, Pertamina, PLN dan badan usaha energi dan stakeholder bahu membahu menyempurnakan kebahagiaan masyarakat di hari lebaran. Selanjutnya Pemerintah perlu bersiap untuk menyediakan energi dengan baik saat arus balik,” tutup Abdul Kadir Karding.