Bogor – Penggerak toleransi di Bogor menyepakati rencana aksi pelaksanaan kegiatan modeling berupa penguatan kapasitas dan promosi nilai-nilai toleransi dan keadilan gender.
Sofia, Direktur Metamorfosis menjelaskan bahwa kegiatan modelling penting dilakukan karena melihat adanya kebutuhan masyarakat terkait penguatan kapasitas.
“Masyarakat yang sudah terkuatkan pengetahuannya, agar dapat mempromosikan nilai-nilai toleransi dan keadilan gender di masyarakat’, ungkap Sofia pada Lokakarya Penyepakatan Implementasi Modelling: Program Penguatan Toleransi Tingkat Kelurahan, Kelurahan Katulampa dan Babakan Pasar” di Aula Kantor Kelurahan Katulampa Kota Bogor, Kamis (3/2/2022).
Lokakarya penyepakatan implementasi modelling yang diselenggrakan oleh Metamorfosis yang merupakan Mitra Utama USAID-MADANI, bersama Forbodas, bekerjasama dengan Kelurahan Katulampa dan Babakan Pasar Kota Bogor.
Menurutnya, kegiatan modelling ini mendukung Kota Ramah HAM, Ramah Keluarga dan Festival HAM yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.
“Pentingnya dukungan dari pemerintah kota, pihak kelurahan, masyarakat, akademisi, media dan pihak swasta juga dalam mewujudkan itu semua”, ungkapnya.
Tujuan dibuat acara ini adalah mendesiminasikan proses kegiatan yang sudah dilakukan Metamorfosis dan Forbodas dalam persiapan modeling kepada peserta yang hadir seperti: tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan organisasi masyarakat, agar artikel ini diketahui dan menjadi pelajaran bagi oleh halayak luas.
A.R Mutaqin FC MADANI, memberikan menekankan pentingnya kolaborasi dari 5 unsur yaitu pemerintah, organisasi masyarakat sipil, akademisi, media dan privat sector.
modelling di Kelurahan Babakan Pasar, Kelurahan Katulampa dan Kelurahan Gudang, agar dapat menduplikasi kegiatan modelling, sebagai kelurahan replikasi setelah ini.
Mutaqin menambahkan, dengan adanya modelling ia berharap modelling ini ada di semua wilayah Kota Bogor, karena pentingnya penguatan kapasitas bagi masyarakat dalam mendukung promosi nilai-nilai toleransi dan keadilan gender di masyarakat.
“Masyarakat juga menginginkan ada keadilan dan tidak ada yang dibedakan dalam masyarakat, agar tercipta Kota Ramah Keluarga dan Ramah HAM, Salah satu dukungan masyarakat untuk tercapainya modelling adalah berkomitmen dan bersedia mengikuti semua proses yang diadakan”, ujarnya.
Aep Syaifulloh, Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan mengatakan, sangat mendukung apa yang dilakukan Metamorfosis dan Forbodas dalam menginisiasi kegiatan modelling. Beliau meminta kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan peserta yang hadir, bersama-sama mendukung dan berpartisipasi dalam mewujudkan modelling ini.
“Kami berharap dari modelling ini dapat diikuti oleh wilayah lain membentuk hal yang sama”, kata Aep Syaifulloh.
Hasbullah, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang juga hadir dalam acara tersebut menyatakan memiliki nomenklatur yang diatur dalam indikator Harmony Award Kementerian Agama RI, bahwa program modelling penguatan toleransi di tingkat kelurahan adalah sebagai Program Kelurahan Model Kerukunan.
“Program penguatan toleransi dan kerukunan ini berharap menyasar sampai tingkatan kelompok kecil masyarakat di tingkat kelurahan. Maka FKUB juga mengerahkan Kader Kerukunan FKUB tiap kelurahan untuk mensukseskan program modelling penguatan toleransi dan kerukunan ini”, imbuhnya.
Perlu diketahui, Ketiga Lurah di Kelurahan Babakan Pasar, Kelurahan Katulampa dan Kelurahan Gudang mendukung adanya modeling dan akan bekerjasama untuk mewujudkan impian bersama menjadi Kota Bogor menjadi Kota Ramah HAM, Ramah Keluarga dan Ramah Anak.
Dukungan itu secara kongkrit dalam menentukan dan mengundang partisipan yang akan ikut modelling, menyediakan tempat pertemuan di wilayah dan dukungan jika ada inisiasi/event toleransi dalam mengusung nilai-nilai toleransi dan keadilan gender.