
Ana Mustamin, Direktur SDM dan Umum AJB Bumiputera 1912 Periode 2016-2018
Oleh : Ana Mustamin
Direktur SDM dan Umum AJB Bumiputera 1912, Periode 2016-2018
Bismilahirrahmanirrahim,
KALAU saya melayangkan surat terbuka ini, tepat pada peringatan 110 tahun Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912, semata-mata untuk membela harga diri dan martabat orang Bumiputera. Semula, saya memilih diam, karena ingin menjaga marwah sebuah lembaga bernama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tapi mendengar penyampaian Pak Riswinandi, Kepala Eksekutif IKNB (Industri Keuangan Non Bank) pada Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR 2 Februari lalu, sebagaimana Live Streaming yang ditayangkan Komisi XI di kanal Youtube, dan sejumlah pemberitaan media pada Kamis 3 Februari 2022 yang mewartakan rencana untuk melikuidasi AJB Bumiputera 1912; saya merasa perlu menyampaikan surat terbuka ini.
Pak Riswinandi yang saya muliakan,
Perkenalkan Pak, saya Ana. Saya mantan direktur perempuan satu-satunya di Bumiputera selama perusahaan ini berdiri lebih dari satu abad lalu. Saya baru satu bulan lebih dinyatakan definitif sebagai direktur, ketika dinonaktifkan karena OJK menurunkan Pengelola Statuter (PS) di Bumiputera. Beberapa bulan sebelumnya, saya pejabat sementara anggota Direksi.
Peristiwa penonaktifan itu 5 (lima) tahun silam, tepatnya 21 Oktober 2016, sebuah sejarah yang tidak mungkin terhapus dalam memori saya.
Saya masih mengingat dengan baik bagaimana OJK mengirim konsultan ke Bumiputera sebelum Pengelola Statuter diturunkan. Tidak tanggung-tanggung. Sebuah konsorsium konsultan yang dipimpin Paribas International. Di dalamnya ada konsultan hukum, konsultan aktuaria, konsultan pemasaran, konsultan SDM, konsultan properti, dan konsultan komunikasi. Semua konsultan papan atas, yang kami tahu honornya gila-gilaan, melibatkan personil dari 3 negara di luar Indonesia. Tapi kami menyambut baik, demi sebuah rencana besar bernama ‘restrukturisasi’ dan ‘transformasi’. Apalagi konsultan ini diterjunkan langsung OJK.
Apa yang terjadi? Mula-mula konsultan memaparkan skema “right issue”. Ini barang baru bagi kami, mengingat Bumiputera adalah perusahaan Mutual (Usaha Bersama), bukan Perseroan Terbatas (PT). Bagaimana mekanisme right issue bisa terjadi, sementara Mutual tidak memiliki mekanisme penambahan modal? Tapi kami manut ke konsultan, pengetahuan kami terbatas, apalagi dijanjikan dana 30 triliun rupiah dari proses ini. Kami hanya mengingatkan bahwa apapun skema yang ditempuh, Anggaran Dasar (AD) Bumiputera jangan dilanggar, dan semua harus sepengetahuan dan seijin BPA (Badan Perwakilan Anggota) sebagai lembaga tertinggi perusahaan. BPA sendiri saat itu menerbitkan 4 butir pesan: bentuk badan usaha Mutual jangan dihilangkan, restrukturisasi harus berjalan transparan, karyawan dan pemegang polis jangan dirugikan. Tapi konsultan tampaknya tidak terlalu peduli dengan pesan BPA itu. Target
mereka memang demutualisasi – mengubah bentuk badan usaha dari Mutual/Usaha Bersama menjadi Perseroan Terbatas, dan dalam proses ini mereka mengabaikan Anggaran Dasar.
Right issue ternyata gagal. Ia kuncup sebelum mekar. Entah apa sebabnya. Muncul skema lain, direct investment. Lalu menyusul KSO (Kerja Sama Operasional), lalu entah apa lagi. Yang saya ingat adalah, setiap kali meeting koordinasi dengan konsultan, skema berubah dan berubah.
Entah rencana apa lagi berikutnya, hanya konsultan dan Tuhan yang tahu. Sampai suatu ketika kami Direksi diminta menandatangani MoU tentang pengalihan pengelolaan aset Bumiputera ke ‘investor’. Saya tentu saja menolak membubuhkan paraf, karena tanpa sepersetujuan BPA.
Kalo direktur2 bumi putra macam ni baru ok. Mungkin yg pada diem yg ud pada kekenyangan jd kayak uler. Kenyang diem aja
Surat Terbuka Bu Ana.membuka mata hati Kita.Adakaha para mantan Dirut Bumi Putra berani seperti Bu Ana.jangan bersikap pengecut seperti OJK.berani mengobok obok Bumi Putra tapi ga memberi solusi terbaik buat nasabah bumi putra.wahai para mantan Dirut Bumi Putra tunjukan keberanian mu.ungkapkan kebenaran walaupun itu menyakitkan
Ojk mana tanggung jawab mu
OJK bukalah hatimu kerjakanlah Tugasmu. Kami pempol Bumiputera sudah diabaikan. Bertahun sudah kami menunggu klaim jatuh tempo belum dibayar sampai hari ini. Anak” kami perlu biaya sekolah. Hak kami belum dibayar. Kami warga negara Indonesia mohon keadilan. Bekerjalah dengan benar dan dengan hati yg baik. Thn 2022 ini kami berharap dengan pasti klaim kami dibayar. Jangan bermain dengan rakyat. OJK dan Bumiputera tunjukkan dirimu berfungsi dan digaji dengan uang rakyat. Salam hotmat jadilah terhormat biar mendapat pahala yg baik. Amen
Betul… Tadi nya berharap uangnya untuk tambahan sekolah anak. Tapi ternyata seperti ini kecewa pasti lah Iya
Dulu sebelum ada OJK Bumiputera selalu tepat bayar kwajibanya kpd nasabah ” bgtu ada OJK akhirnya Bumiputera putra mlhn kacau Balo ” tambah rumit & ruwet kliam sampai 3 thn gga di byr” terus harus mununggu sampai brp lama lagi” gara2 ojk wahai OJK ” sebenarnya apa peran & pungsimu!!!
Itulah beberapa keanehan dari OJK yang seharusnya dijelaskan pada media dan khlayak umum, mengapa begitu..
Banyak juga yang menanyakan hal itu.. tapi keterbatasan kami mau tanya kemana…
Ibu Ana, salut dengan ulasan ibu yang jelas, padat dan intellectual. Kalau di POJK selalu mengutip “akurat, transparant, jujur dan sebagainya………..”, dalam praktek banyak yang amnesia. RH Jakarta 🙂
Intinya kami pempol AJB bumi putra yg habis kontrak dan Putus kontak menginginkan kan uang kami kembali, kami ikut asuransi buat kelangsungan belajar anak kami, bukan buat untuk perut kalian saja.
Jangan menutupi kesalahan-kesalahanmu OJK dgn ingin menerapkan pasal 38…
Para BP,anda kan tahu uang fu bayar para pampol setiap bulan selama Bertahun2 untuk masa depan anak kami kami para pompol sangat mengharapkan di bayar premi kami yang yelah jatuh tempo,karena para agen tidak pernah menerangkan pada kami BP bentuk.matual pata agen hanya.me njelaskan kepada kami, kalau kami membayat polis akan di jamin masa depan pendidikan akan cetah.mana janji itu janji adalah hutang hutang harus di bayar
Kami bumiputerawan Bumiputerawati mendukungmu bu, surat ibu mewakili apa yg kami rasakan yg selama ini terpendam didalam hati, ayo kita bersatu untuk exis Ajb Bumiputera 1912 ,kita akan kuat jika bersatu kita tidak sendirian dalam keterpurukan ini..Agar kita masih bisa saling mengucapkan selamat ulang tahun Perusahaan yg kita cintai ini di tahun tahun berikutnya.. Amiin..
Semoga uang jerih payah kami membayar premi asuransi berbuah pembayaran klaim asuransi kami yg sdh hbs masa kontraknya
Semoga semua segera dapat petunjuk Allah SWT. Aamiin
OJK bikin sengsara nasabah, berani ambil keputusan tapi lari dari tanggungjawab
Sy sangat senang membaca surat terbuka dr ibu, semoga yg lain maubdsn berani melakukan hal yg sot ubu lakukan .
Bpk R & OJK sdang nyiapin argumen bantahan aka ngeles.
Dulu tidak ada OJK jalan saja, OJK cuma mau ngacak2 bumiputera, dibayar berapa sama direksi yg ngajuin pesangon & pindah ke bhineka , kalo tidak ada bhineka pasti klaim.nasabah terbayar, bongkar koruptor Dari BP & ojk
Kayak cerita film india, Jalan ceritanya mengharubiru, miris, berurai air mata.
bumiputa dibuat babak belur. Tapi sepandai2 manusia membuat cerita ada Alloh sang maha segalanya, semoga bumiputra diahir cerita keluar sebagai pemenang.
Ya,semenjak ,ada OJK masuk k bumiputera,ko bumiputera jadi keleleran,bumiputera selalu kokoh,membuat makmur yg kerja d bumiputera ,Alloh tdk menutup mata,semoga yg zdolim,matinya d bakar,tk ibu yg sdh berani mengungkap kebenaran,berjuta rakyat keleleran,nasabah ,karyawan ,agen,pd susah,gk makan,
Surat Terbuka Bu Ana.membuka mata hati Kita.betapa OJK itu sarat kepentingan.ga tahan ojk dengan Duit trilyunan milik pempol BP.makanya dengan berbagai cara dan upaya.mereka lakukan sesuatu ke ABP.dan skrang hasil nya.BP.di ambang ke bangkrutan Asuransi pertama milik Pribumi,hancur oleh pengkhianat² bangsa mengatasnamakn demi kemajuan BP.ini kah hasil nya.
Tolong kami, awalnya kami sangat berharap asuransi kali ini sama dg tahun tahun sebelumnya dpt digunakam sampai anak yg pertama selesai kuliah . tapi qodarulloh asuransi yg sekarang jatuh tempat tak bisa kami terima, kami mesti menguras tabungan untuk anak masuk kedokteran dan kedepan belum jelas darimana dpt uang. Tolong kami…mengais harap… Semoga Alloh mrmbukakan hati yg mengeras. Jangan dzolimi kami…
Surat terbuka ini sangat mencerahkan kami yang tidak tau persoalan sebenarnya, terimaksih bu, semoga Bumi Putera bisa bangkit dan bersinar lagi. Dan semoga oranf baik di pemerintahan tidak hanya tinggal diam, tapi segera bergerak mengusut dan memberikan solusi terbaik
Ana Mustamin speak-up! akhirnya satu orang sdh angkat suara terang-terangan. Semoga top manajemen yang lain juga berani mengambil langkah yang sama demi kebaikan dan masa depan Bumiputera.
Tahun 2016 saya juga sempat menginisiasi utk mengajak Pak Prabowo Subianto bergabung membenahi Bumiputera. Melalui manajemen/staff Beliau, komunikasi kami disambut dan berjalan sangat hangat. Satu kalimat luar biasa yg saya dengar langsung “Jika memungkinkan dan menguntungkan, kenapa tidak!.
Bahasa itu membuat saya sangat bahagia dan bersemangat, namun tdk seorangpun petinggi Bumiputera yg respon kala itu. Bahkan ketua statuter saat itu mengatakan langsung kepada saya bahwa konsorsium sdh terbentuk dan dana yg dibutuhkan sdh tercukupi.
Saya menyampaikan kepada ketua, syukurlah jika konsorsium dan dana yg dibutuhkan sdh terpenuhi. Dan saya sempat menitip pesan “Bapak sdh tahu kandidat investor saya. Saya yakin beliau adalah sosok yg sempurna dari semua aspek, baik permodalan, relasi bisnis, integritas, inovasi dan pengaruh. Jika bapak msh membutuhkan, silahkan hubungi saya”.
Tapi sayangnya setelah itu tdk ada lagi komunikasi sama sekali. Apakah beliau tdk layak, ataukah memang sengaja tdk diharapkan ada dalam jajaran konsorsium, Wallahua’lam..
Akhir kata, Selamat Dirgahayu Bumiputera yg ke 110. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menjaga Bumiputera, Aamiin..
Hai OJK bertindaklah sebagai kesatria jangan begitu ada masalah kemudian anda lari dari tanggung jawab…karena percuma jasa anda dipakai kalau tidak bisa berjasa dan tidak bisa melindungi mitra kerja anda…tunjukkan APA BENTUK JASAMU…sehingga bernama Otoritas JASA Keuangan…
Ojk sepertinya badan komisaris di BUMN bentukan pemerintah utk menguras keuangan perusahaan demi keuntungan perorangan atau partai, kita tahu partai uyang berkuasa…
Kami punya 3 polis jatuh tempo dan 1 polis sekolah anak yang saya hentikan pembayaran premi di tahun 2000, itupun terlambat dapat berita gonjang ganjing BP karena bertugas di pedalaman, dan pembayaran dari 2017-2019 tidak dapat bukti pembayaran premi dgn alasan sistem macet, tp langsung transfer rek. BP… sekarang tdk tahu nasibmu BP, agen sdh kabur duluan sebelum BP kolap….
Jaman JOKOWI kok masih ada yang mau ambil Uang Nasabah… Aneh…
OJK ” mana kerjamu ” sudah 3 thn ini Bumiputera ibarat org masuk ICU” mengalami sinkop” ( pingsan) lah mau sampai kapan siumanya
Dulu sebelum ada OJK Bumiputera selalu tepat bayar kwajibanya kpd nasabah ” bgtu ada OJK akhirnya Bumiputera putra mlhn kacau Balo ” tambah rumit & ruwet kliam sampai 3 thn gga di byr” terus harus mununggu sampai brp lama lagi” gara2 ojk wahai OJK ” sebenarnya apa peran & pungsimu!!!
Dengan surat terbuka Ibu Ana Mustamin,bisa disimpulkan bahwa masalah Ajb Bumiputra disebabkan oleh ulah Ojk .sbg lembaga yg dibentuk pemerintah maka pemerintah/ojk harus bertanggung jawab membayar semua klaim nasabah Bumiputra yg sampai saat ini belum bisa terbayarkan
Ya cukup lama menunggu dan bagi saya uang yg harus diterima untuk kuliah anak 5 tahun yg lalu pupus sudah, dan sy ttp berusaha anak supaya kuliah, akhirnya ya pinjam ke bank dgn sejumlah bunga, pokoknya a papun alasannya ya asuransi segera membayar klaim peserta, apapun alasannya, sebab waktusy telah bayar beberapa hari kan petugas langsung gruduk tuh nyusul kerumah dgn muka masam.