Masalah pelik & ruwet tersendiri yang dialami oleh AJB Bumiputera 1912 yang berkaitan dengan Human Capital (Insan AJBB Jeruk makan Jeruk) lanjut Mantan Dirut Plat Merah , ia juga mempertanyakan lantas apa saja dan bagaimana pertanggung jawaban serta solusinya.
“Saat ini berkubu-kubu kepentingan atau kelompok yang berakibat rusaknya persatuan, kebersamaan atau kekeluargaan, dan merosotnya mental & loyalitas pegawai (militan yang tidak jelas arahnya). Tak hanya itu Pola karier, Pola gaji atau remunerasi yang tidak jelas ibarat sesama bis kota saling mendahului dan saling serempet / Zig-zag & KKN dll)”, imbuhnya.
Melemahkan semangat kerja serta rusaknya pelayanan kepada pempol (tidak sepenuh hati dan tidak excellent / tidak prima), turut memperburuk keadaan, stakeholser distrust / tidak percaya dan menimbulkan kesan kurang baik dari pihak eksternal ke internal AJBB sebagai penyebab masalah.
“Sebagai langkah awal bisa coba dianalisis antara lain gunakan Fishbone Analysis (cause effect diagram / analisis sebab dan akibat) dan Prinsip Pareto (80/20)”, jelasnya.
Diding berharap semoga segera mendapat alternatif solusi jalan keluar yang terbaik dan benar. Penggagas atau inisiator, Pejuang, Pendahulu AJBB 1912 yang berjuang dengan jatuh bangun untuk niat mensejahterakan rakyat dan memajukan bangsa Indonesia, terus tetap mengawal agar AJBB 1912 terus eksis di Bumi Nusantara.
“Tentunya beliau-beliau prihatin dan kecewa berat, sudah banyak yang Almarhum & Almarhumah, dan juga yang masih hidup, mungkin menangis melihat keadaan AJBB 1912 seperti sekarang ini. Siapapun tentunya tidak berharap penerus AJBB 1912 berbuat dosa terhadap sesama, pasti mendoakan agar kembali ke jalan yang benar dan baik”, pungkasnya.