Jakarta – Catatan kasus harian Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mengalami penganiayaan oleh majikannya di luar negeri terus terjadi dan seolah-olah tak pernah selesai.
Kasus seorang PMI perawat Ama di Taiwan yang dipanggil Ati menceritakan kisah penganiayaan yang dilakukan majikannya terhadap dirinya kepada media lokal mirrormedia.
Bermula kecurigaan majikan yang menuduh Ati tidak mengganti pampers ibunya (Ama) sehingga Ama mengalami alergi dan dibawa ke RS. Kejadian yang berlangsung pada bulan Februari tahun lalu itu memicu kemarahan majikan.
Dikutif dari akun FB liputanbmi, cerita berawal majikan menuduh Ati tidak mengganti pampersnya Ama, yang seharusnya dalam sehari diganti 5 kali, akan tetapi Ati hanya menggantinya 3 kali. Sejak saat itu majikan melampiaskan kemarahannya dengan menganiaya Ati.
Ketua Umum Garda BMI Imam Subali mengutuk keras perilaku tidak manusiawi yang telah di lakukan oleh majikan Ati terhadap seorang PMI di Taiwan.
“Kami meminta pemerintah Indonesia untuk mengawal proses hukum yang sedang berlangsung di pengadilan Taiwan agar pelakunya benar-benar mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya yang tidak manusiawi tersebut”, tegas Imam saat dikonfirmasi pada Senin (21/3/2022).
Imam juga meminta sikap pemerintah Indonesia dalam mengawal kasus-kasus yang menimpa para PMI kita di luar negeri.
“Sangat penting untuk diperhatikan nasib keselamatan para PMI kita dan keseriusan pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada WNI, khususnya para PMI akan menjadi tolak ukur bahwa pemerintah hadir sesuai amanah Undang-undang Nomor : 18 Tahun 2017 tentang Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri”, ungkapnya.
Sebagai info, majikan Ati merupakan kakak beradik yang bermarga Lin. Yang besar seorang laki-laki (38th) bekerja sebagai polisi, sementara adiknya seorang perempuan.
Sejak saat itu, Lin dan adiknya sering menyiksa Ati, setiap dua tiga hari sekali Lin memukulnya tanpa alasan yang jelas, tidak membayar gaji, memotong gaji, menyita hp supaya Ati tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar, bahkan menyuruhnya tidur di luar rumah saat musim dingin.