Ia menambahkan, bahwa dukungan pembiayaan atas proyek pembangunan Pabrik Katalis Merah Putih merupakan ekspansi kredit berwawasan lingkungan pertama BNI di tahun 2022, berkontribusi kepada penambahan Green Portfolio perusahaan serta wujud pembuktian BNI sebagai salah satu Bank yang menjadi motor penggerak pelaksana Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance) di Indonesia.
“Pembiayaan proyek Katalis Merah Putih merupakan bentuk kontribusi BNI dalam menyediakan one stop banking solution terhadap greenfield project yang dapat memberikan dampak baik secara bisnis maupun lingkungan dengan pemberian fasilitas yang terdiri dari kredit investasi, modal kerja, serta pemberian plafond LC/SKBDN, GB, dan SBLC dengan nilai total maksimum mencapai Rp257,9 M”, imbuhnya.
Lanjut Rudy Sihombing, Dengan pembangunan pabrik ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan impor katalis secara signifikan, mempercepat lahirnya inovasi produk dan teknologi baru, membangun daya saing industri dalam negeri sekaligus meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi bangsa Indonesia.
“Hadirnya katalis produksi PT Katalis Sinergi Indonesia juga akan meningkatkan penggunaan bahan baku produksi dalam negeri sehingga mampu meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dikarenakan dirancang dan dikembang secara penuh dari dalam negeri dengan dukungan berbagai pihak khususnya ITB untuk pengembangan teknologi katalis yang akan diproduksi”, lanjutnya.
Katalis yang akan diproduksi oleh PT KSI merupakan katalis yang telah dikembangkan secara bersama baik oleh Pertamina sebagai calon user serta ITB sebagai technology provider.
“Dikarenakan pengembangan katalis dilakukan secara bersama dengan user sehingga produk katalis PT KSI memiliki comparative advantage dibandingkan produk sejenis di industri”, ungkapnya.
Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryadi menegaskan, katalis merupakan hal yang sangat penting dalam hampir semua aspek kehidupan kita, dan hampir semua industri pasti akan memerlukan katalis. Selain itu, Indonesia merupakan produsen sawit terbesar kedua di dunia setelah Malaysia yang mana melalui Katalis bisa merubah sawit menjadi Bahan Bakar Hijau,
“Dengan adanya dukungan terhadap pembangunan Pabrik Katalis Merah Putih akan menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia mampu menciptakan katalis sendiri tanpa tergantung dari pasokan katalis impor luar negeri”, tegas Maryadi.
Sementara Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero), Iman Rachman menyampaikan sebagai BUMN energi Pertamina akan terus mendorong transisi energi dengan penggunaan energi baru terbarukan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di dalam negeri.
“Dengan memproduksi katalis sebagai komponen energi bersih, kita mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap transisi energi yang berkelanjutan, sejalan dengan agenda utama G20 Summit 2022,” kata iman.